Selasa, 03 April 2012

BREAK EVENT POINT

A. Break Event Point ( BEP )
Arti analisis BEP adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi memperoleh pendapatan ( laba ) dan tidak pula menderita kerugian. Dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik volume penjualan dalam unit maupun rupiah.
Artinya dalam memproduksi produk baru tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan, kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual kekonsumen. Analisis BEP digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi, atau laba sama dengan nol.
Tujuan Analisis Titik Impas (BEP)
Penggunaan analisis BEP memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
1.mendesain spesifikasi produk
2.menentukan harga jual persatuan
3.menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalamikerugian
4.memaksimalkan jumlah produksi
5.merencanakan laba yang diinginkan
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi, atau laba sama dengan nol. Melalui titik BEP, kita akan dapat mengetahui bagaimana hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan (penjualan atau produksi). Oleh karena itu, analisis ini juga sering disebut dengan nama cost profit volume analysis.
Rumus yang Digunakan
Untuk mencari titik BEP dapat kita gunakan beberapa model rumus. Pemakaian rumus dapat dilakukan sesuai dengan keinginan dan tujuan pemakai. Hanya saja masing-masing rumus memiliki keuntungan atau kelebihan masing-masing. Sebagai contoh, dengan menggunakan model matematik, kita dapat dengan mudah mencari dan mengetahui titik impas suatu produk. Sebaliknya, penggunaan model grafik memberikan informasi yang diberikan cukup luas dan dapat dibuatkan grafik dengan mudah pula. Berikut beberapa model rumus yang dapat digunakan dalam analisis BEP :
Dengan rumus Matematik :
a. analisis titik BEP dalam unit : BEP = FC / P – VC
b. analisis titik BEP dalam rupiah : BEP = FC / ( 1 - VC / S )
keterangan :
BEP = Break Even Point
FC = Fixed Cost
VC = Variable cost
P = Price per unit
S = Sales volume
Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu :
 Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali
 Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan
 Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli .
Contoh kasus BEP
Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point :
Total Fixed Cost
Harga jual per unit dikurangi variable cost
Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :
Total Fixed Cost
x Harga jual / unit
Harga jual per unit dikurangi variable cost

Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
• Variabel Cost (biaya Variabel) merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total.
• Fixed Cost (biaya tetap) merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu.
• Semi Varibel Cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost.
B. Margin of Safety
(MOS) merupakan persentase batas penurunan penjualansampai dengan keadaan BEP. Margin of safety ini juga merupakan batas resiko penurunan penjualan hingga tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Pengertian Margin of Safety menurut Bambang Riyanto (2001:366)adalah: “ margin of safety merupakan angka yang menunjukkan jarak penjualan yang direncanakan atau budget sales dengan penjualan break even. Dengan demikian maka margin of safety adalah juga menggambarkan jarak batas jarak, dimana jika penjualan melampaui, batas tersebut penjualan akan merugi” Rumus untuk mencari margin of safety adalah:
Margin of safety = penjualan yg direncanakan – penjualan BEP / penjualan yg direncanakan x 100%
C. Degree Of Leverage
Analisa Leverage
Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu menggunakan modal kerja dan modal tetap seperti bangunan, tanah, gedung dan lain lain yang usianya relatif untuk jangka panjang atau diatas satu tahun. Dengan menggunakan aktiva tetap tersebut maka perusahan akan menanggung biaya tetap..
Dalam memenuhi kebutuhan modal tetap perusahaan bisa menggunakan modal sendiri atau pinjaman dari pihak lain yang tentunya akan menanggung beban bunga. Untuk mana penggunaan yang tepat menggunakan modal sendiri atau pinjaman maka diperlukan analisis leverage. Leverage adalah penggunaan sumber dana atau aktiva tetap dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung biaya tetap atau menanggung beban tetap.
Leverage terdiri dari 2 macam :
1. Leverage operasi : penggunaan aktiva yang menyebabkan perusahaan terus menanggung biaya tetap berupa penyusutan. Dan perusahaan mengharapkan penghasilan yang diperoleh mencukupi untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel
2. Leverage Financial : penggunaan dana yang menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap berupa bunga.dan diharapkan penghasilan akan lebih besar dibanding biaya bunga.
Hubungan leverage dengan laporan rugi laba adalah
Penjualan, Harga pokok penjualan, laba kotor biaya operasi, EBIT adalah masuk pada leverage operasi. Bunga, EBT, Pajak, EAT adalah masuk pada kelompok leverage Financial.
Leverage Operasi
Dalam hal ini perusahaan akan mengukur sejauh mana perubahan pendapatan terhadap keuntungan operasi. Dengan mengetahui tingkat leverage operasi perusahaan bisa menaksir peruabahan laba operasi sebagai akibat perubahan penjualan. Ukuran leverage operasi adalah dengan Degree of operating leverage ( DOL ) artinya bila DOL diketemukan 2 maka bilamana penjualan naik atau turun sebesar 10 % maka keuntungan bi sa diprediksi akan naik atau turun sebanyak 2 kali. Berarti 2 x 10 % = 20 %. Semakin tinggi DOL maka perusahaan akan semakin beresiko karena harus menanggung beban tetap yang tinggi pula. Untuk menghitung leveragem operasi digunakan rumus :
DOL = % perubahan EBIT : % perubahan sales





Sumber : http://www.scribd.com/doc/21097489/Analisis-BEP
http://b4on.wordpress.com/2011/05/10/sumber-penggunaan-kas-dan-bep/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar