Modal kerja (working capital) adalah modal yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
Menurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja adalah Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar.
Ada 3 konsep /definisi modal kerja :
1. Konsep kwantitatif : Konsep ini menitik beratkan pada jumlah yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital). Total modal kerja=total aktiva lncar
2. Konsep kwalitatif : Konssep ini menitik beratkan pada kwalitas modal kerja. Dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Definisi ini menunjukan margin of protection atau tingkat keamanan dari kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan operasi perusahaan di masa datang.
Modal kerja= total AL – total HL
3. Konsep fungsional : Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Semua dana yang dimiliki perusahaan pada dasarnya digunakan untuk menghasilka pendapatan tetapi tidak semuanya dana itu menghasilkan laba periode ini (current income).
Jenis-jenis Modal Kerja, menurut W.B. Taylor dalam Bambang Riyanto (1994 :60) digolongkan dalam :
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Warking Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk menjalankan fungsinya. Modal kerja permanen dapat dibedakan dalam :
1. Modal Kerja primer (Primary Working Capital) : jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
2. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) : modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan antara :
1. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) : modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2. Modal kerja Siklis (Cyclical Working Capital): modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi kunjungtur.
3. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) : Modal kerja yang berubah-ubah karena adanya darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Pentingnya modal kerja:
1. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan efisien.
2. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit ke langganan.
3. Memungkinkan perusahaan mempunyai persediaan dalam jumlah yang cukup.
4. Memungkinkan perusahaan dapat memenuhi kewajibanya tepat waktu.
5. Melindungi perusahaan dari krisis modal kerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja, Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor :
1. Volume Penjualan : Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
2. Faktor Musim dan Siklus : fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
3. Perubahan dalam Teknologi : jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja.
4. Kebijakan Perusahaan : kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Sumber modal kerja, pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
1. Hasil operasi perusahaan
2. Keuntungan penjualan surat berharga
3. Penjualan aktiva tidak lancar
4. Penjualan saham atau obligasi
5. Adanya kenaikan sektor modal dan hutang
6. Adanya penurunan sektor aktiva tetap
Penentuan Kebutuhan Modal Kerja, besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua factor :
1. Periode perputaran/terikatnya Modal kerja.
2. Pengeluaran kas setiap harinya. Periode perputaran modal kerja adalah merupakan keseluruhan atau jumlah periode-periode yang meliputi jangka waktu kredit beli, lama penyimpanan bahan, lamanya proses produksi, lama penyimpanan barang, dan jangka waktu penerimaan piutang.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/analisis-sumber-dan-penggunaan-modal-kerja/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=sumber%20dan%20penggunaan%20modal%20kerja&source=web&cd=6&ved=0CEoQFjAF&url=http%3A%2F%2Fdewahyudin.files.wordpress.com%2F2011%2F01%2Fanalisis-sumber-dan-penggunaan-modal-kerja2.ppt&ei=SstlT6CUH4fMrQekvtG8Bw&usg=AFQjCNGuHHsj0ZNbM3dog5JUIxczUajmdQ&cad=rja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar